Sabtu, 30 Mei 2009

PUISI-PUISI Di Rimba BORNEO


Akhir 1979, saya mulai belajar hidup mandiri merantau ke pedalaman Borneo (Kalimantan Tengah). Bekerja sebagai tenaga Timber Cruiser pada salah satu perusahaan Pengusahaan Hutan tentunya harus tinggal jauh di tengah belantara, sepi dan jauh dari orang-orang yang dicintai dan dikasihi.Hal itu membuat jiwa menjadi melankolis. Sunyi dan sepi mewarnai keseharianku, kerinduan kepada orang-orang yang dikasihi dituangkan dalam untaian dan rangkaian kata yang dikemas dalam puisi yang sederhana dan lugu.Kini kubuka dan kubaca kembali puisi-puisi itu sebagai salah satu memori hidupku.Inilah puisi-puisi Kalteng.


Di Pinggir Hutan Meranti *darmatin


Berjalan di pinggir hutan Meranti

Aku sendiri… lewati jalan setapak

Pada tepian belukar ada nyanyian binatang kecil

Langkahku terhenti dibalik pohon tua

Aku bergurau dengan mereka

Tentang sunyi yang tak bertepi

Mereka bertanya..mengapa aku sendiri?

Tak terjawab…hatiku..gundah

Nyanyian serangga membaringkanku di rerumputan kecil

Semilir angin timur membangunkanku

Lantas kulanjutkan langkahku

Melewati jalan setapak

Dipinggir hutan meranti

Aku sendiri

Camp Bangkiang-Tumbang Samba (Kalteng),

26 Februari 1980.

Daftar Group Band Zone 70-80an.

Daftar Group Band Masa lalu (Zadul) Zone 70-80an

No.

Nama

Kota Asal

Personil

Lagu Tophit

1.

Koes Plus

Jakarta

Tony Kuswoyo, Yon , Yok, Murry

Kolam Susu

2.

The Rollies

Bandung

Bangun Sugito, Delly, ….

Salam Terakhir

3.

Rhapsodia

Bandung

Deddy Dores….

Hulangnya Seorang Gadis

4.

Paramour

Bandung

Djajat Paramour

Duri

5.

The Mercy’s

Jakarta

Rinto Harahap. Charles H

Kisah Seorang Pramuria

6.

The Lloyd

Jakarta

Barce Van Houten

Titik Noda

7

Favourit Group

Jakarta

A.Riyanto

Mawar Berduri

8

Trio Bimbo

Bandung

Sam, Acil, Jaka, Iin

Melati Dari Jayagiri

9.

AKA Band

Surabaya

Ucok H

Badai Bulan Desember

10.

Panbers

Jakarta

Benny Panjaitan

Akhir Cinta

11.

GodBless

Jakarta

Ahmad Albar

Panggung Sandiwara

12.

Black Brother

Jakarta/Jayapura

?

?

13.

Rasela

Jakarta



14.

The Step




15.

Giant Step

Bandung

Benny Subarja

Apatis

Menghapus Jejak *Peterpan



terus melangkah melupakanmu
lelah hati perhatikan sikapmu
jalan pikiranmu buatku ragu
tak mungkin ini tetap bertahan

perlahan mimpi terasa mengganggu
kucoba untuk terus menjauh
perlahan hatiku terbelenggu
kucoba untuk lanjutkan itu

engkau bukanlah segalaku
bukan tempat tuk hentikan langkahku
usai sudah semua berlalu
biar hujan menghapus jejakmu

terus melangkah melupakanmu
lelah hati perhatikan sikapmu
jalan pikiranmu buatku ragu
tak mungkin ini tetap bertahan

perlahan mimpi terasa mengganggu
kucoba untuk terus menjauh
perlahan hatiku terbelenggu
kucoba untuk lanjutkan itu

engkau bukanlah segalaku
bukan tempat tuk hentikan langkahku
usai sudah semua berlalu
biar hujan menghapus jejakmu

lepaskan segalanya
lepaskan segalanya

MELATI DARI JAYAGIRI- Trio Bimbo



Melati dari Jayagiri
Kuterawang keindahan kenangan
Hari-hari lalu di mataku
Tatapan yang lembut dan penuh kasih ...

Kuingat di malam itu
Kau beri daku senyum kedamaian
Hati yang teduh dalam dekapan
Dan kau biarkan kukecup bibirmu

Mentari kelak kan tenggelam
Gelap kan datang dingin mencekam
Harapanku bintang kan terang
Memberi sinar dalam hatiku

Kuingat di malam itu
Kau beri daku senyum kedamaian
Mungkinkah akan tinggal kenangan
Jawabnya tertiup di angin lalu

Kamis, 28 Mei 2009

Mutiara-Mutiara I

Slide 1
*
  • Kesabaran itu buahnya manis
  • Mulutmu, Harimaumu
  • Tiap-tiap yang berharga bagi kehidupan senantiasa meminta perjuangan
  • Kerjakanlah apa yang dapat kamu kerjakan hari ini dan jangan menundanya sampai besok
  • Kegagalan adalah sebuah sukses yang tertunda
  • Habis gelap terbitlah terang
  • Surga ada di telapak kaki Ibu
  • Pengalaman adalah pelajaran yang paling berharga
  • Tuntutlah Ilmu sampai ke negeri Cina
  • Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah
  • Hari ini menentukan hari esok
  • Sesudah Kesulitan Ada Kemudahan
  • Hanya pikiran terbukalah yang dapat tumbuh
  • Dalam menghadapi hidup, orang harus merasa aman dalam hati, gembira, dan bersikap positif
  • Setiap problema memiliki dua segi; yaitu segi salah dan segi kita sendiri
  • Hadapilah hidup ini dengan lapang dada dengan mensyukuri nikmat yang kita terima
  • Bila problema sudah melenyapkan rasa percaya diri, bunuhlah dengan keyakinan
  • Janganlah diperbudak oleh mental negatif, tanamkan kepercayaan pada diri sendiri
  • "Bukan kebahagiaan yang membuat kita bersyukur, namun bersyukurlah yang membuat kita bahagia"


ASMARA Novia Kolopaking



Sendiri.... Kukemas air mata di pipi
Tak percaya 'ku yang t'lah terjadi
Cintamu kini telah terbagi
Haruskah cinta aku akhiri
Hanya sampai di sini

Tak mungkin.... Aku berpaling dan menyudahi
Tercabik hati ingin meronta
Jangan kau rejam gairah yang ada
Haruskah aku mengemis cinta
Untuk menghilangkan duka

Reff:
Asmara... Kemana lagi akan kucari
Siapa yang 'kan mengusir sepi
Disaat 'ku sendiri

Asmara...Mungkinkah kau sampaikan padanya
Walau hatiku penuh derita
Aku masih s'lalu cinta

DIBALIK PUISI

Sebuah puisi memiliki kekuatan yang dapat merubah perilaku ataupun memotivasi seseorang dalam menjalani kehidupan di dunia ini.Sebuah puisi berjudul " Kerendahan Hati" karya Iwan Abdurahman (PMB Angkatan '65) menjadi salah satu pelajaran buat penulis dalam mengarungi samudera kehidupan, sebuah pelajaran, bagaimana kita harus bersikap. Penulis tidak tahu persis kapan puisi tersebut diciptakan, kalau tidak keliru dicuplik dari sebuah koran di kota Bandung pada sekitar tahun 1976 silam. Silahkan anda menyimak ba'it demi bait puisi itu.

"Kerendahan Hati"

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin yang tegak di puncak bukit,

Jadilah saja belukar, ….

Tetapi belukar yang terbaik yang tumbuh di tepi danau

Kalau engkau tak sanggup menjadi belukar,

Jadilah saja rumput….tetapi rumput yang memperkuat tanggul pinggiran jalan, ...

Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya, jadilah jalan kecil….

Tetapi jalan setapak yang membawa orang ke mata air.....

Tidak semua menjadi kapten, tentu harus ada awak kapalnya,

Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendah nilai dirimu,

Jadilah saja dirimu… sebaik-baik dari dirimu sendiri

*(Iwan Abdurahman, pmb angk’65)